Kopassus saat bencana erupsi merapi di Sleman Jogja |
Begitu
banyak dukungan dan simpati yang di berikan rakyat Indonesia khususnya warga
Yogya kepada 12 prajurit Kopassus yang terlibat dalam kasus penyerbuan Lapas
Cebongan Sleman Yogya telah menunjukkan betapa besarnya cinta warga yogya
kepada TNI. Mereka tahu dan sadar bahwa apa yang dilakukan oleh 12 prajurit
Kopassus tersebut adalah salah di mata hukum, namun demikian dengan adanya
peristiwa penyerbuan Lapas cebongan tersebut warga yogya merasa sangat di
untungkan dimana pada akhirnya mereka dapat beraktifitas dengan tenang tanpa
takut mendapat gangguan dari sekelompok preman yang terkadang sering membuat onar
di lingkungan mereka. Selain itu apa yang di lakukan oleh 12 prajurit kopassus
tersebut bagi warga yogya telah berhasil membuka celah hukum yang sudah
terlanjur beku, khususnya dalam halpenanganan tindak kriminal di
sekitar yogya.
Bila
melihat begitu besarnya dukungan rakyat indonesia khususnya warga yogya
terhadap Kopassus, saya yakin didalam benak kita pasti timbul pertanyaan kenapa
tindakan yang salah kok justru mendapat dukungan? apakah rakyat yogya ini
seluruhnya buta hukum?
Saya
kira sungguh naif, apabila kita sebagai manusia yang dibekali akal, cipta, rasa
dan karsa oleh Tuhan YME hanya dapat menjudge sikap warga yogya
dari kacamata hukum saja tanpa mau melihat faktor lain yang melatar belakangi
kenapa mereka memberikan dukungan yang begitu besar kepada 12 prajurit Kopassus
yang dimata hukum sudah tentu dianggap sebagai seorang penjahat yang sepatutnya
dihukum.
Ternyata
setelah saya coba menggali dari sisi historis, saya menemukan adanya suatu
ikatan emosional yang kuat antara warga yogya dengan para prajurit kopassus
tersebut dimana warga yogya merasa dirinya telah berhutang budi kepada
mereka (Kopassus) ketika yogya tengah dilanda bencana alam yang dahsyat dan
menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Mungkin
kita masih ingat, saat terjadinya gempa bumi di daerah Bantul yogya pada
tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB berkekuatan 5,9 SR, yang mana telah
menimbulkan korban jiwa sebanyak kurang lebih 4000 orang dan merusak sejumlah
infrastruktur yang lokasinya tidak jauh dari pusat gempa.
Pada
saat itu tim penyelamat gabungan tidak bisa masuk ke area lokasi yang terkena
dampak gempa bumi paling parah seperti bantul karena sulitnya akses masuk, akan
tetapi Kopassus dengan segala kemampuannya telah berhasil menembus kearea
bantul dan melakukan evakuasi dengan cepat terhadap seluruh korban gempa yang
sudah dalam kondisi terkapar tidak bernyawa berserakan dimana - mana. Tapi,
disaat mereka tengah melakukan evakuasi dan kehabisan logistik celakanya
kendaraan penyuplai logistiknya tidak dapat melewati medan yang ada sehingga
para prajurit tersebut dengan terpaksa memakan beberapa bekal yang sudah
kadaluarsa dimana sudah barang tentu sangat berbahaya bagi kesehatan mereka.
Warga
yogya yang selamat dan mengetahui hal inipun menaruh simpatik, namun karena
mereka sendiri sedang dalam kesusahan maka warga yogyapun tidak dapat berbuat
banyak untuk memberikan bantuannya.
Kemudian
pada tanggal 26 Oktober 2010 ketika terjadinya bencana erupsi merapi dan
menewaskan sekitar 165 orang, Kopassus bersama dengan perangkat lainnya
berusaha menembus pekatnya abu vulkanik yang tersebar di berbagai lokasi lereng
gunung merapi untuk mencari korban yang masih selamat dan mengevakuasinya.
selama
dalam misi penyelamatan tersebut tidak jarang mereka harus kucing -
kucingan dengan semburan abu vulkanik yang sewaktu - waktu bisa merenggut
nyawa mereka. Tidak jarang beberapa personel kopassus mengalami sakit gangguan
pernapasan akibat terlalu banyak menghirup udara merapi yang mengandung zat
berbahaya.
Dari
dua rangkaian peristiwa diatas, tentunya kita semua sudah dapat melihat bahwa
secara tidak langsung apa yang pernah dilakukan oleh para prajurit Kopassus
tersebut telah melahirkan sebuah ikatan emosional yang kuat antara rakyat yogya
dengan prajurit - prajurit Kopassus yang pernah membantu mereka (warga yogya).
Sehingga ketika warga yogya mengetahui adanya beberapa prajurit Kopassus yang
terkena musibah, tanpa dikomandopun rakyat yogya dari berbagai elemen lapisan
masyarakat turun untuk memberikan supportnya kepada mereka. Bukan hanya
warga yogya, dari daerah lainpun juga diketahui datang memberikan dukungannya
seperti bantuan advokat, suara, moril sampai dengan materil.Bahkan diberbagai
jejaring sosial, dukungan kepada 12 prajurit Kopassuspun setiap hari terus
mengalir tanpa henti.
Thanks for reading & sharing NIRMILITER
0 komentar:
Posting Komentar