Satuan Radar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) adalah kesatuan yang berada di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohahudnas). Sebelum tahun 1999, Satuan Radar berada di bawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau). Tugas dan fungsi utama Satuan Radar adalah untuk mengawasi dan memantau segala pergerakan dalam wilayah udara Indonesia. Kohanudnas terdiri dari 4 komando Sektor Pertahanan Udara&1 Pusdiklat.
1.
Kosek Hanudnas I (Jakarta)
2.
Kosek Hanudnas II (Makasar)
3.
Kosek Hanudnas III (Medan)
4.
Kosek Hanudnas IV (Biak)
5.
Pusdiklat Hanudnas (Surabaya)
Ada sejumlah
Satuan Radar di bawah Kosek Hanudnas I (Jakarta) yaitu:
1.
Satuan Radar 203 Sri Bintan, Kecamatan
Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau
2.
Satuan Radar 211 Tanjung
Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten
3.
Satuan Radar 212 Ranai
4.
Satuan Radar 213 Tanjung Pinang
5.
Satuan Radar 214 Pemalang
6.
Satuan Radar 215 Congot, Wates,
DIY
7.
Satuan Radar 216 Cibalimbing, Kecamatan
Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Satuan Radar
di bawah Kosek Hanudnas II (Makasar) yaitu:
1.
Satuan Radar 221 Ngliyep, Malang
2.
Satuan Radar 222 Ploso, Jombang
3.
Satuan Radar 223 Balikpapan
4.
Satuan Radar 224 Kwandang,
Gorontalo
5.
Satuan Radar 225 Tarakan
Satuan Radar
di bawah Kosek Hanudnas III (Medan) yaitu:
1.
Satuan Radar 231 Lhokseumawe
2.
Satuan Radar 232 Dumai
3.
Satuan Radar 233 Sabang
4.
Satuan Radar 234 Sibolga
Satuan Radar
di bawah Kosek Hanudnas IV (Biak) yaitu:
1. Satuan Radar 241 (ex. 251) Buraen, Kecamatan
Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur
2.
Satuan Radar 242 Tanjung Warari,
Biak
3.
Satuan Radar 243 Timika, Papua
4.
Satuan Radar 244 Merauke, Papua
5.
Satuan Radar 245 Saumlaki, Maluku
Tenggara Barat
6.
Satuan Radar 252 Ngliyep, Kabupaten
Malang, Jawa Timur
7.
Satuan Radar 253 Kabupaten
Jombang, Jawa Timur
8.
Satuan Radar 255 Balikpapan, Kalimantan
Timur
9.
Satuan Radar 256 Kuandi, Gorontalo
10.
Satuan Radar 257 Tarakan, Kalimantan
Timur
Penasaran dengan beberapa radar
milik Kohanudnas termasuk kemampuannya ? silahkan perhatikan beberapa gambar
dibawah ini .
Radar jenis
Master T Satrad 243
Dioperasionalkan oleh Satuan Radar 243 Timika. Dalam pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara,
data sasaran udara yang sudah ditangkap oleh Satuan Radar 243 akan secara real
time dikirim ke Pusat Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional IV (Posek
Hanudnas IV) dengan menggunakan sistem komunikasi satelit berupa stasiun bumi
mini. Adapun peralatan yang digunakan dalam pengiriman data secara real time
adalah CRC Thales yang dilengkapi dengan SBM V-Sat Plus II.
Radar
Thomson TRS 2215 D Satrad 243
Radar Thomson TRS 2215 R Satrad 232
Dioperasionalkan Satrad
232 Dumai menggunakan tipe
Antena Reflektor pada antena sistemnya. Radar ini berfungsi sebagai Air Space
Surveillance, Air Defence dan Tactical Air Traffic Control. Dalam integrasi
Hanud dapar pula berfungsi sebagai GAP Filler dan back up Radar Stationary
Fixed. Peralatan komunikasi yang ada di Satrad ini digunakan untuk komunikasi
ground to air, maupun ground to ground, terdiri dari 3 buah UHF pada fixed
frequency dan 1 buah UHF pada multi frequency, serta 2 buah HF pada multi
frequency.
Radar Early Warning jenis Plessey United Kingdom Satrad 224
Radar yang digunakan di Satrad Kwandang
adalah Radar Early Warning jenis Plessey United Kingdom tahun 1992 yang
mempunyai jarak jangkau maksimal sejauh 254 NM dengan ketinggian 60.000 ft.
Radar ini telah diinstalasi TDAS dengan tujuan mengintegrasikan data Radar dari
Satrad Kwandang ke Kosek Hanudnas II. Selain itu, telah dilaksanakan kembali
program integrasi radar. Kemudian 2008, dilaksanakan proyek CRC (Control and
Reporting Centre) di seluruh jajaran Kohanudnas, produksi dari Thales Raytheon
Company, Perancis. Dengan demikian data dari Satrad Kwandang baik PSR maupun
SSR secara utuh sudah bisa tertampil di Kosek hanudnas II baik melalui TDAS
maupun Thales System secara real time.
Radar Plessey AR-325 Commander Satrad 223
Satrad 223 Balikpapan mengoperasionalkan
Radar Plessey AR-325 Commander. Radar ini pada dasarnya merupakan Radar Early
Warning (EW) dengan Primary dan Secondary Radar. Radar Primary menggunakan TWT
dengan jarak jangkau 18-250 NM, sedangkan Secondary Radar memiliki jarak
jangkau 0-250 NM.
Untuk meningkatkan kemampuan operasi Satrad Balikpapan maka pada bulan Juni 1993 telah diinstalasi peralatan Multi-Role Operation Cabin (MROC) yang digunakan sebagai sarana GCI yang diintegrasi dengan 3 (tiga) Radar EW Kwandang, Radar EW Balikpapan, Radar EW Tarakan dan Basic SOC Makassar.
Radar AR 15 Satrad 222
Dalam operasional sistem Radar AR 15 yang
saat ini dioperasionalkan telah mengalami proses digitalisasi, dimana hasil
tangkapan Radar tidak lagi berbentuk video namun demikian sudah dapat memproses
menjadi syntetic (data yang ditampilkan dua dimensi yaitu range dan bearing).
Sebagai bentuk komunikasi data ke Posek Hanudnas II Satrad 222 telah dilengkapi
dengan Komsat K3I. Fungsi Satrad Ploso menjadi Early Warning Radar. Untuk
mengembalikan lagi kemampuan radar, tahun 2008/2009 Satrad Ploso melaksanakan
upgrade radar dan digitalisasi.
Sebagai bentuk komunikasi data ke Posek Hanudnas II Satrad 222 telah dilengkapi dengan Komsat K3I.
Radar 221 Plessey dan Decca Modified Satrad 221
Radar yang digunakan di Satrad 221 Ngliyep
ini, merupakan hasil modifikasi penggabungan dari Radar Plessey dan Radar
Decca. Untuk Display-nya menggunakan Radar Plessey MK-8, sedangkan untuk
transmitter dan receiver masih menggunakanTX/RX yang baru tipe AWS-2.
Radar Thomson TRS 2215D Satrad 216
Alutsista yang digunakan Satrad 216 yaitu
Radar Thomson TRS 2215D buatan Perancis. Radar ini memiliki kemampuan GCI/EW.
Radar ini dilengkapi radio GTA untuk mempermudah komunikasi GCI dengan pesawat
Tempur Sergap (TS).
Radar di Satuan Radar 216 Cibalimbing pada tahun 2004 telah direkondisi yang melibatkan PT Saka Graha. Pelaksanaan Rekondisi dimulai pada pertengahan April 2004. Setelah beberapa bulan pelaksanaan Rekondisi maka pada tanggal 30 November 2004 dilanjutkan dengan Radar Trial mulai tanggal 1 Desember 2004 sampai dengan 15 Desember 2004 dengan hasil tangkapan maksimum Radar Primer 113 NM dan pelaksanaan Rekondisi dinyatakan selesai.
Setelah lama menjadi Radar yang memiliki kemampuan EW, sebagai Satuan Radar yang bertugas untuk meng-cover ibukota Jakarta dari Selatan, maka pada tanggal 31 Oktober 2007 dilaksanakan instalasi Control Reporting Centre yang berfungsi untuk menggantikan Ops Cabin. Setelah diadakan uji fungsi pada tanggal 19 Desember sampai dengan 23 Desember 2007 dan melaksanakan berbagai macam latihan maka berdasarkan Surat Dinas Pangkosekhanudnas I Nomor : B/ 338-10/ 01/ 01 Kosekhanudnas I tanggal 31 September 2008 dan Surat Dinas Pangkohanudnas Nomor : B/ 886-10/ 05/ 02 Kohanudnas tanggal 15 Oktober 2008 status Satrad 216 berubah dari Radar EW menjadi Radar GCI.
Radar Thomson TRS 2230 D Satrad 221
Radar yang digunakan Satuan Radar 211 adalah
Radar Thomson TRS 2230 D buatan Negara Perancis dan merupakan Radar generasi
ketiga. Radar Thomson dapat menampilkan data azimuth, jarak dan ketinggian
sasaran yang terdeteksi serta dapat bekerja dalam segala kondisi cuaca baik
siang maupun malam.
Radar di Satuan Radar 211 sangat efektif untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah udara yang menjadi tanggung jawabnya, karena beroperasi sebagai Radar Hanud (Pertahanan Udara) yang berfungsi sebagai Radar Early Warning/EW (peringatan dini) dan Radar Ground Control Interception/GCI (penuntun pesawat buru sergap) yang mempunyai kemampuan komunikasi Ground to Air.
Radar Thomson TRS 2230 D juga dilengkapi dengan Secondary Surveilance Radar yang digunakan untuk membedakan pesawat kawan dengan pesawat lawan yang disebut Identification Friend and Foe (IFF).
Radar AWS II Satrad 214
Radar yang digelar di Satrad 214 adalah
teknologi Radar AWS II. Radar generasi pertama dari Inggris ini, sistem
bekerjanya sama dengan prinsip kerja Radar pada umumnya. Radar AWS merupakan
gabungan antara Decca Radar dan Plessey yang menjadi inovasi dari
anggota-anggota Satrad 214 Pemalang. Ada beberapa rekondisi dari Radar di
Satrad 214 Pemalang yaitu rekondisi bagian-bagian Radar yang telah lama dalam
bentuk yang baru untuk mempermudah pengoperasiannya, digitalisasi Radar untuk
mengubah sistem Radar yang masih Analog menjadi digital. Harapannya dapat
ditampilkan secara real target dan real time di Posek Hanudnas I, dan dilengkapi
pula dengan perangkat tambahan, yaitu SBM K3I. Peralatan ini dapat dimanfaatkan
sebagai latihan intersepsi bagi personel GCI Controller.
Radar Master T Satrad 213
Satrad 213 Tanjung Pinang mengoperasionalkan
alutsista Radar Master T buatan Thales Raytheon System Perancis. Satrad 213
bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan kesiapan operasional Radar dan
komlek dalam rangka pertahanan udara serta melaksanakan tugas khusus/kegiatan
lain sesuai kebijaksanaan dari Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara
Nasional dalam mendukung tugas Kohanudnas. Radar ini mulai beroperasi pada
tanggal 10 Januari 2007, menggantikan Radar Thomson THD 047 yang telah di
disassembly. Radar ini telah menganut sistem tiga dimensi (ketinggian, jarak
dan azimuth) dengan bentuk yang lebih kompak (solid state). Sebelumnya, Radar
ini berfungsi sebagai Early Warning (EW), namun berdasarkan surat
Pangkosekhanudnas I Nomor B/338-10/01/01/ Kosekhanudnas I, tanggal 30 September
2008 tentang Perubahan Fungsi Radar dari EW menjadi Radar Ground Control
Interception (GCI).
Radar Thomson TRS 2215 Satrad 212
Radar Thomson TRS 2215 di Satrad 212 Ranai Mampu
mendeteksi sasaran pada jarak tertentu dengan tracking up
sampai 32°sudut elevasi, Menggunakan
phase electronic scanning, Mempunyai frekuensi
acicery yang beroperasi secara
random sesuai dengan keperluan yang dikehendaki, Pengukuran ketinggian yang tepat dengan
menggunakan tehnik monopulse, Mempunyai kemampuan yang
tinggi dalam pendeteksi terhadap pengaruh bumi,cuaca dan jamming aktif, Mempunyai range
resolution yang tajam didalam membedakan beberapa sasaran yang berdekatan dan Pemancaran beam
yang dapat deprogram sesuai dengan sector yang dikehendaki.
Thanks for reading & sharing NIRMILITER
0 komentar:
Posting Komentar