Home » , » Kepemimpinan

Kepemimpinan


Prajurit TNI latihan gabungan

Di militer ilmu kepemimpinan adalah mutlak dimiliki oleh setiap prajurit demi tercapainya tujuan organisasi sebagai komponen pertahanan Negara. Dengan ilmu kepemimpinan prajurit akan mampu membawa, mengarahkan serta mengambil keputusan dengan tepat, akurat dan efektif. Akan tetapi ilmu kepemimpinan di dalam kehidupan militer ditentukan dengan kelasnya sesuai hierarki.


Secara definisi ilmu kepemimpinan adalah seni mempengaruhi atau menuntun bawahan agar mau bekerja sama dengan tulus dan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.

Ilmu kepemimpinan wajib dimiliki oleh setiap pemimpin agar organisasi yang di pimpinnya mampu mencapai target yang diharapkan. Itu sebabnya untuk menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah karena diperlukan skill dan pengetahuan layaknya seorang psikolog seperti halnya pemimpin harus mampu mengenali karakter dan tabiat bawahannya serta mampu menyelesaikan setiap permasalahan baik itu teknis maupun taktis.

Setiap orang bisa menjadi seorang pemimpin akan tetapi belum tentu bisa memimpin dengan baik karena kurangnya kemampuan menerapkan ilmu kepemimpinan. Pemimpin dibagi menjadi dua yaitu pemimpin yang ada karena dilahirkan dan pemimpin yang ada karena di ciptakan.

Pemimpin yang dilahirkan

Pada jaman kerajaan banyak sekali pemimpin – pemimpin yang ada karena proses kelahiran dan itu berlangsung secara turun temurun seperti halnya Raja Siliwangi, Majapahit sedangkan diluar ada Raja Inggris dan Malaysia.

Pemimpin yang diciptakan

Pemimpin yang satu ini ada karena harus melewati suatu proses dan dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin. Seperti Presiden Bill Clinton, Jenderal Colin Powel, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan lain sebagainya.

Seorang pemimpin dituntut untuk peka terhadap situasi sekitarnya dan mampu mengambil inisiatif serta melihat peluang. Hal inilah yang pernah dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2004 sekitar 8 tahun yang lalu dimana paska terjadinya tsunami di Aceh Presiden RI (SBY) membuka pintu dialog dengan sparatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) hingga terjadinya kesepakatan (MoU) damai di Helsinski.

Kemudian seorang pemimpin juga harus berani mengambil resiko dari setiap keputusannya. 1 Januari 1965, Soekarno berani memutuskan keluar dari PBB sebagai langkah protes atas terbentuknya Negara federasi Malaysia dimana keputusan Soekarno sangat mengagetkan dunia pada waktu itu. Tahun 1967, Soeharto berani menghentikan konfrontasi antara RI dengan Malaysia sekaligus mendirikan ASEAN. Pada tahun 1976 kemudian Soeharto menerima permintaan rakyat Timor timur untuk di integrasikan ke Indonesia. Tahun 1999, Presiden Habibie berani memberikan 2 opsi kepada Timor timur yaitu integrasi atau merdeka.

Jadi tidak pantas seseorang disebut sebagai seorang pemimpin selama tidak berani mengambil resiko dan tidak mampu melihat peluang yang ada didepannya

Model Kepemimpinan

Ada 4 model kepemimpinan yang harus kita ketahui tentang kepemimpinan yaitu :

1. Model kepemimpinan demokrasi, dimana pemimpin jenis ini lebih bersifat membimbing bawahan dan diharapkan bawahan dapat memilih cara - cara yang dikehendaki dalam mencapai tujuan bersama dengan demikian secara spontan akan timbul rasa kesadaran dan tanggung jawab dari bawahan. Sebagai contoh kepemimpinan yang dimiliki oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dimana dalam mengatasi segala pemasalahan Negara selalu mengedepankan cara – cara yang demokratis. Seseorang yang menggunakan kepemimpinan demokrasi lebih cenderung kalem, terbuka dan tidak terlihat keras dalam berpendapat.

2. Model kepemimpinan otoriter, dimana pemimpin jenis ini tidak bersifat membimbing, akan tetapi lebih bersifat memerintah dan mengendalikan bawahan yang memiliki disiplin keras dan loyalitas yang tinggi untuk dapat mencapai misi / tujuan yang dikehendaki. Dalam keadaan darurat terutama pada saat bawahan tidak mempunyai lagi inisiatif dan semangat juang maka pola kepemimpinan otoriter sering kali diperlukan.  Hal ini lebih sering terjadi pada hierarki keprajuritan dalam menyelesaikan tugas pokoknya. Selain itu di jerman juga pernah terdapat kepemimpinan jenis ini yaitu model kepemimpinan Hitler.

3. Model kepemimpinan paternalistis, dimana pemimpin jenis ini dalam kepemimpinannya lebih cenderung mengedepankan sisi kebapakan dan melindungi bawahannya seperti anak – anaknya sendiri selain itu juga berusaha menjadi panutan bagi bawahannya. Soekarno the founding father layak mendapatkan kedudukan ini.

4. Model kepemimpinan liberal, dimana pemimpin jenis ini lebih memberikan kebebasan mutlak kepada para bawahannya untuk bertindak dalam mencapai tujuan bersama sedangkan Pemimpin hanya akan memberikan nasehat apabila diminta oleh bawahan. Mengenai pemimpin jenis ini sangat melekat pada Presiden AS Barack Obama.

Keberhasilan adalah milik seorang pemimpin

Seorang pemimpin sejati selalu berpikir optimis, berinovasi, bermotivasi, berpikir jangka panjang, kreatif, menantang hal yang baru dan berani menempuh resiko serta bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan oleh bawahannya.

Tidak ada kata tidak bisa bagi seorang pemimpin ketika menghadapi sebuah masalah atau ketika sedang dimintai sebuah keputusan oleh bawahannya.

”... meskipun seorang pemimpin tidak pakar dalam bidang psikologi, namun ia harus memiliki pengertian yang mendalam tentang sikap, aspirasi dan motivasi dari        orang-orang yang dipimpinnya”

(Presiden RI  Susilo Bambang Yudhoyono)

Kepemimpinan adalah gabungan unsur-unsur kecerdasan, sifat amanah (dapat dipercaya), rasa kemanusiaan, keberanian, serta disiplin...

Hanya ketika seseorang memiliki kelima unsur ini menjadi satu dalam dirinya, masing-masing dalam porsi yang tepat, baru dia layak dan bisa menjadi seorang pemimpin sejati.

(Tzun Tzu)

Oleh : Y. Aris Setiawan

Thanks for reading & sharing NIRMILITER

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Pencarian

Popular Posts