Caesar 155mm |
Berbicara soal pertahanan negeri ini
maka berita yang terbilang mengejutkan muncul dari acara pemberian gelar Doctor
of Philosophy (PhD) in Leadership of Peace dari Universiti Utara Malaysia, Rabu
(19/12/2012) kepada Presiden SBY. Gelar akademik kehormatan itu diberikan
sebagai penghargaan terhadap kontribusi aktif Presiden SBY dalam menjaga
perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara. Mengapa saya sebut cukup
mengejutkan karena dalam acara tersebut Presiden SBY menyatakan bahwa bukan
jaminan bahwa di masa-masa mendatang kawasan ini akan tetap aman dan damai
seperti selama 30
terakhir ini.
Lebih lanjut Presiden SBY mengatakan
tetap adanya peluang terjadi konflik terbuka merupakan konsekuensi logis dari
perbedaan antar negara-negara yang ada di kawasan ini. Mulai dari segi
ideologi, sistem politik, kebijakan ekonomi, kepentingan, serta kebijakan dan
strategi nasionalnya masing-masing negara anggota ASEAN.
Saya berpendapat bahwa pidato Presiden
RI tersebut diatas menunjukkan adanyasebuah kemajuan dari sisi cara berpikir
para pengambil kebijakan di negeri ini soal pertahanan Negara kita. Meskipun
disampaikan dengan santun tanpa menunjuk pihak Negara manapun sebagai ancaman
nyata Republik Indonesia, pidato tersebut ingin menunjukkan kepada setiap
Negara di kawasan bahwa negeri kita mau tidak mau suka tidak suka harus tetap
bersiap sedia menghadapi konflik apapun termasuk peperangan terbuka dengan
Negara lain. Pernyataan Presiden RI tersebut hendaknya diterjemahkan oleh para
pengambil keputusan negeri ini dan terutama para petinggi militer kita untuk
menjadikan angkatan perang RI sebagai kekuatan militer yang mampu melindungi
Negara RI dan menjadi kekuatan militer yang cukup diperhitungkan di kawasan.
Agar menjadi kekuatan militer yang
diperhitungkan di kawasan maka yang diperlukan adalah modernisasi angkatan
perang RI dengan tetap memelihara kemampuan perang defensif aktif dan berlarut
(kemampuan perang gerilya) serta daya juang yang tinggi.Modernisasi militer RI
menuntut setiap matra memiliki peralatan perang termasuk didalamnya
persenjataan yang cukup
modern dan dalam jumlah yang cukup menggentarkan sehingga bisa digunakan untuk
memenangkan peperangan modern.
Setiap matra dalam militer RI harus mampu melakukan serangan jarak jauh hingga diluar batas Negara untuk menjamin tidak satupun wilayah RI yang bisa diserang apalagi direbut musuh dengan mudah, ini berbeda dengan kemampuan militer kita sebagaimana ditunjukkan dalam setiap latihan militer yang pernah dilakukan dimana selalu memakai skenario membiarkan Negara kita diserang dahulu,bebarapa wilayah RI diduduki dan jemudian baru direbut kembali denga mengandalkan pasukan gabungan yang didatangkan dari Pulau Jawa. Skenario seperti ini manafikan kenyataan bahwa Negara RI adalah Negara Kepulauan dimana setiap pulau dikelilingi laut yang sudah pasti rentan terhadap aksi blokade Negara asing, apa jadinya jika pada serangan pertama terhadap Negara RI setiap pulau diisolasi, diblokade laut dan udara dan dibiarkan tidak saling berhubungan selama peperangan berlangsung ?
Agar mempunyai kemampuan serang jarak
jauh (expeditionary force) mau tidak mau, suka tidak suka, maka militer kita
harus mempunyai kekuatan laut dan udara yang cukup kuat terutama untuk
melindungi pergerakan maju matra darat. Dalam setiap latihan militer gabungan
yang pernah dilakukan sering manafikan perlindungan udara atas pergerakan
pasukan darat maupun pergerakan gugus tempur laut armada kita. Perlindungan
udara biasanya diperankan oleh kombinasi dari pesawat2 tempur dan kapal-kapal
perang berkemampuan pertahanan udara. Hal yang sama juga terjadi dalam setiap
pergerakan kapal-kapal dan pesawat angkut logistik ; padahal perlindungan udara
mutlak diperlukan untuk memenangkan peperangan modern.
Saya amat mengkhawatirkan pasukan
lintas udara kita dihancurkan musuh ketika sedang diangkut dalam pesawat
Hercules, demikian juga saya amat khawatir pasukan marinir dan pasukan darat
kita ditenggelamkan saat sedang berlayar menuju pulau-pulau yang akan
dipertahankan, jangan sampai itu terjadi, hancur sebelum berperang; maka
berubah dan bersiaplah sebab tidak ada jaminan negeri ini tidak diserang
kekuatan militer asing.
Oleh : Mas Janto
===============
Thanks for reading & sharing NIRMILITER
0 komentar:
Posting Komentar