Tentu kita masih ingat konflik antara Indonesia – Malaysia di blok
ambalat beberapa tahun yang lalu dimana kapal – kapal perang Malaysia sering di
ketahui keluar masuk perbatasan Indonesia dengan sesekali melakukan manuver
tajam ke beberapa kapal perang TNI yang saat itu sedang menjaga di perbatasan
ambalat.
Untuk menunjukkan bahwa wilayah tersebut adalah milik kedaulatan
Indonesia maka di buatlah mercusuar tepatnya di perairan karang unarang.
Wilayah tersebut di jaga oleh lima prajurit TNI matra laut dari korps Komando
Pasukan Katak (Kopaska) bersenjata dengan sebuah speedboat jenis stinger
sebagai alat transportasi. Disaat mercusuar tersebut sedang dalam tahap
pembangunan beberapa kali kapal perang milik Malaysia kerap mengganggu para
pekerja mercusuar dengan melakukan pengereman mendadak sehingga ombak yang
ditimbulkannya mempersulit para pekerja merampungkan kerjaannya.
Tentunya hal ini membuat prajurit Kopaska yang ditugaskan untuk menjaga pembangunan menara mercusuar tersebut sangat terganggu dan marah. Kelima prajurit Kopaska yang menjaga mercusuar tersebut kemudian mencari cara untuk membalas tindakan dua kapal perang Malaysia dan mengusirnya dari daerah tersebut.
Setelah selesai mengganggu, kapal perang malaysia kemudian beristirahat di tengah laut tidak jauh dari lokasi pembangunan menara mercusuar. Beberapa awak kapal diketahui tengah bersantai dan kurang siaga diatas kapal.
Melihat dua kapal perang malaysia sedang lego jangkar,
kelima prajurit Kopaska melihat adanya kesempatan untuk melakukan “surprise
attack”. Dipimpin seorang perwira kelima prajurit Kopaska kemudian mengarahkan
speedboatnya secara zig zag dan cepat dari arah buritan kapal tanpa di sadari
awak kapal Malaysia seorang prajurit Kopaska bernama Serka Ismail melakukan
teknik Cast yaitu teknik menceburkan
diri ke laut dengan posisi boat yang di tumpanginya masih berjalan. Selama boat
tersebut melakukan maneuver – maneuver pengelabuan di tengah laut Serka Ismail
terus mendekati kapal sasaran sambil menyelam kemudian naik ke atas anjungan
kapal perang Malaysia.
“SEDANG APA KAMU DI ANJUNGAN KAPAL!!!” Bentak Serka
Ismail ke salah satu awak kapal perang, dan dengan logat melayunya yang lirih
dan terlihat dari raut wajahnya yang mulai ketakutan si awak kapal tersebut
mengatakan bila dirinya hanya bertugas menjaga meriam kapal.
“DIMANA PIMPINANMU!!” Sekali lagi Serka Ismail
membentak awak kapal perang Malaysia yang kemudian di tunjukkan ke ruang kapten.
Mendengar ada yang teriak awak kapalpun keluar mendatangi asal suara, tampak
wajah mereka sedikit ketakutan karena tidak menyangka kapalnya akan di susupi oleh
salah satu personel Kopaska. “Segera tinggalkan perairan ini atau saya putus
jangkarmu!” Perintah Serka Ismail kepada pimpinan kapal perang setelah itu
Serka Ismail turun menuju kapal speedboat yang sudah menunggunya di pinggir
kapal.
Akhirnya kapal perang Malaysia menarik jangkarnya dan
meninggalkan lokasi, tapi ketika di perhatikan ternyata hal ini tidak di ikuti oleh kapal
perang Malaysia yang lainnya dan tetap berada di lokasi perairan Indonesia.
Melihat hal itu kemudian prajurit Kopaska mengarahkan speedboatnya menuju kapal
perang Malaysia yang masih “ngotot” tinggal di tempat. Setelah speedboat
mendekati kapal Malaysia ternyata seluruh awak kapalnya sudah siaga di posisi
masing – masing untuk menghalangi prajurit Kopaska menaiki kapal perang. Tidak
kehabisan akal Serka Ismail kemudian menaiki kapal melalui pinggir anjungan dan
setelah sampai di atas dia membentak seseorang yang terlihat seperti pimpinan
kapal “KENAPA KALIAN TIDAK MENAIKKAN JANGKAR DAN PERGI DARI SINI?!!”.
“Kami hanya menjalankan perintah” Jawab pimpinan kapal
sedikit normatif, akan tetapi di wajahnya tersirat rasa gugup yang berlebihan.
“Kalau begitu saya perintahkan sekarang juga kalian
tinggalkan perairan Indonesia atau saya putuskan jangkar kalian dengan peledak!!”
Gertak Serka Ismail yang sudah mulai jengkel dan menggerak – gerakkan rantai
jangkar kapal Malaysia.
Tanpa pikir panjang Kapten kapalpun meminta seluruh
awaknya agar segera menyalakan mesin kapal dan meninggalkan perairan Indonesia.
Sejak saat itu kapal perang Malaysia tidak pernah kembali mengganggu
pembangunan mercusuar di wilayah karang unarang hingga pengerjaannya tuntas.
Yang luar biasanya lagi, ternyata ke lima prajurit Kopaska dalam melakukan
pengusiran kapal perang milik Malaysia tidak membekali diri dengan senjata
alias tangan kosong.
Kejadian ini sempat jadi pembicaraan hangat di Kota Tarakan dan sempat diberitakan pada koran lokal. Walaupun insiden ini cukup beresiko tapi masyarakat di perbatasan cukup mengapresiasi keberanian para prajurit TNI terutama Kopaska. Bahkan belakangan ini, kisah keberanian lima prajurit Kopaska tersebut sudah di bukukan dalam buku besar yang berjudul “50 tahun Kopaska : spesialis pertempuran laut khusus”.
Note :
Sebelumnya pernah beredar berita tentang aksi kelima
prajurit Kopaska tersebut akan tetapi kurang sesuai dengan kejadian yang
sebenarnya. Sedangkan ini adalah hasil revisi dari berita yang sebelumnya
sesuai dengan narasumbernya Serka Siswandi yang juga berasal dari kesatuan
Kopaska TNI AL sekaligus mengutip beberapa kalimat yang terdapat dalam buku “50
tahun Kopaska : spesialis pertempuran laut khusus”.
Oleh : Y. Aris Setiawan
Thanks for reading & sharing NIRMILITER
kenapa ga sekalian dibantai trus ditarik kapalnya keperaiaran indonesia baru di tenggelamkan utk menghilangkan jejak, mantab!
BalasHapusKalau emang malingsial anjing tuh berani perang ma kita, suruh dia tmbak saya. Dah muak kita lihat malon
BalasHapussemuanya bohong sebab kalau nak tahu sayalah pegawai memerintah kapal tersebut dan sebenarnya tidak sempat bot tersebut menghampiri kapal saya kami sudah melepaskan tembakan amaran dan pasukan indonesia berundur memerhati dari jauh...
BalasHapusBisa ceritakan dimana kebohongannya? referensi resmi ada di buku ini "50 tahun Kopaska : spesialis pertempuran laut khusus" linknya bisa di cek disini >> http://angkasa.co.id/index.php/notam/notice-to-airmen/354-buku-kopaska-resmi-beredar
HapusHei Malon, kamu ini keras kepala! Tak mau mengakui kekalahanmu! Anjing kamu!
Hapusmalon malu ya kamu akuin kalau kami dikalimantan naik kekapal perangmu modal silet doang balum kami naik kekapalmu modal parang mandau
Hapusdasar malon kuecing cina sama india ,, dah tau tentara diraja itu semuanya pada jualan nasi kucing :v wakakakkak
Hapusdah ah NKRI nomber one iya ga broooh
kakakakaka lawan eden sinting..
BalasHapusmimpi basah di siang hari kayaknya ini admin..
BalasHapusbisa jelaskan alasan mimpi basah? mana yang sekiranya tidak benar?
HapusMALINGISIA.KASIHAN AMAT NASIB MU,
BalasHapusbravo Kopaska..
BalasHapusbunuh buang kelaut ga usah banyak omong kasih makan ikan... MALON KAFIR HARAM
BalasHapusKarakter umum malon itu culas..klo tau kisah wayang karakter sangkuni...pengecut tpi jago ngeles...ciri orang malas yg manja
BalasHapusNgapain,ribut dgn malaysia fakta sejarah malaysia adalah keturunan sriwijaya,saya orng palembang asli keluarga kami pun ada di malaysia ada yg bekerja sebagai dosen,guru tetapi ada jg yg jd bangsawan di perak,Soeharto presiden ke2 RI sesungguhnya tdk menghentikan ganyang malaysia yg dilakukan era soekarno,namun tujuannya yg berubah bersama sri datuk Mahathir bersepakat melakukan operasi alfa yg bertujuan melindungi populasi melayu malaysia yg saat itu mulai terdesak oleh etnis tionghoa dan india,sehingga didatangkan lah penduduk melayu dari iindonesia melalui kerjasama di bidang pendidikan untuk menyamarkan operasi alfa itu,banyak sekali guru guru didatangkan dari indonesia,sesungguhnya malaysia sampai sekarang tetaplah wilayah nusantara hanya saja sebagian kaum muda malaysia banyak yang tak mengetahuinya,itulah sebabnya mengapa RI tak bisa menyerang malaysia,hanya kaum muda malaysia yg tak tahu sejarah n tahunya hanya anak susu Inggris,jika tak saya tanyakan lah pada datuk Mahathir saksi hidup sejarahnya
BalasHapusSerang malaysia cuma buat buang peluru toh yang diserang wilayah sendiri,bahkan PMnya pun puyangnya dari GOA,pemerintah indonesia tak akan sebodoh itu ngabisin uang negara hanya bwt serang wilayah sendiri ttetapi mentri pertahanan malaysia yg sepertinya tak pernah belajar sejarah begitu juga dengan TDM nya yg sekarang bnyk diisi orng tak paham sejarah,secara dewanto memang malaysia adalah negara dengan kemerdekaan pemberian Enggland tetapi secara dejure adalah masih wilayah nusantara tercinta,begitu jg dgn singapura negara kecil yg jumlah penduduknya hanya tak lebih dari 1/4 dari penduduk jakarta,yang banyak adalah etnis tionghoa berkewarganegaraan ganda yaitu singapura dan indonesia,ada beberapa sahabat saya ssaat SD ibunya tinggal di singapura, ayahnya di palembang,ada yg jd pedagang,dokter,shinshe,sekarang beberapa sahabat saya itu bekerja dan menetap di singapura,tetapi percayalah jika Indonesia diserang dalam artian perang mereka akan berada di bawah panji Merah putih,mereka hanya cari makan dan cari hidup yang lebih baik sambil menanti peluang untuk ambil bagian bangun indonesia ditanah kelahiran mereka.Pejabat2 kita bnyk yang korup.mereka sedih melihat kita rakyat indonesia yg tinggal di negeri sendiri tersiksa,beli buah pun mahal,kerja sebulan dapat uang hhanya habis buat bagar hutang.mereka tak tahu harus berbuat apa selain berprestasi harumkan nama Indonesia
BalasHapusheroik banget!
BalasHapus