MBT Leopard RI TNI AD saat dipamerkan di Kemayoran |
Awalnya pemerintah dan TNI AD berniat membeli 100 unit MBT Leopard 2A4 dari negeri Belanda, berhubung didalam parlemen belanda terjadi penentangan akhirnya pembelian dialihkan ke Jerman yang kebetulan juga tengah menawarkan penjualan tank yang sama dengan Belanda. Selain menawarkan Leopard Jerman juga akan memberikan 40 unit kendaraan tempur jenis Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder sebagai bonus beserta dengan program Transfer of Technology (ToT) dalam satu paket penjualan untuk pemerintah Indonesia.
Mesin perang modern beroda rantai ini oleh perusahaannya Rheinmetall didesain sebagai tank yang mampu dimaksimalkan untuk perang kota, terlihat dari beberapa sudut body armournya yang dapat di bongkar pasang menyesuaikan kebutuhan dan terbuat dari bahan komposit Advance Modular Armour Protection (AMAP). Dengan sistem AMAP Leopard dapat melindungi personil dari terjangan RPG dan ledakan IED yang ditanam oleh musuh. Meriam Leopard RI menggunakan jenis L44 Smoothbore 120mm dan mampu membidik dan menembak dengan tepat meski tank dalam kondisi jalan. Selain itu saat tank dibawa lari kencang kondisi meriamnya saat melakukan bidikan kesasaran juga tidak berubah dan sangat stabil.
Keberadaan MBT ini tentu telah menjadi suntikan moril bagi prajurit TNI AD khususnya Kavaleri yang sebelumnya mengoperasikan tank jenis scorpion. Rheinmetall selaku pihak pabrikan pembuat Leopard mengklaim MBT Leopard RI memiliki kemampuan lebih baik dibanding versi standart yang 2A4 karena merupakan pesanan khusus menyesuaikan kebutuhan TNI AD. Dari 103 unit pesanan saat ini baru 1 unit Leopard dan 1 unit Marder yang sudah tiba ketanah air.
Saat dipajang di JI Expo Kemayoran Jakarta aura sangar nan gahar sangat terasa dari sosok MBT Leopard RI dan tentunya keberadaan tank ini akan dapat memberikan tekanan psikis bagi calon lawannya sehingga akan berpikir seribu kali jika berhadapan secara langsung. Sesuai dengan rencana awal Renstra I Leopard RI akan ditempatkan di perbatasan kalimantan dan sebagian lagi akan ditempatkan di pulau jawa.
Pembelian Leopard RI oleh TNI AD selain untuk memodernisasi alutsista jenis tank yang sudah dianggap terlalu tua juga untuk menjaga perimbangan kekuatan dengan negara kawasan seperti Malaysia, Singapura dan Australia yang sudah lebih dulu mengoperasikan MBT.
MBT Leopard Mampu Mendongkrak Kemampuan TNI AD
Seperti yang kita ketahui saat ini TNI AD masih mengoperasikan tank ringan jenis Scorpion dan AMX-13 sebagai kekuatan utama kendaraan lapis baja. Apalagi kedua jenis tank tersebut sudah tergolong lama dan tua sehinfga sudah waktunya bagi TNI AD untuk memodernisasi dan meretrofit seluruh tanknya secara berkala. Selain itu sudah tidak sepadan bila di bandingkan dengan kekuatan negara kawasan yang sudah menggunakan tank kelas besar seperti Leopard 2A4 (Singapura), PT-97 Pendekar (Malaysia) dan Abrahms (Australia).
Dengan dibelinya MBT Leopard berbagai varian oleh Indonesia otomatis telah mendongkrak kemampuan tempur TNI AD secara signifikan. Meski masih belum sejajar dengan negara kawasan minimal Indonesia sudah mulai mampu mengejar ketertinggalannya. Disamping itu pembelian MBT Leopard juga untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI yang sudah di program dalam Minimum Essential Force (MEF).
MEF sendiri di canangkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2008 dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 07/2008 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara. Selain itu pemerintah juga menerbitkan UU No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan pada tanggal 5 Oktober 2012 dimana dengan UU tersebut pemerintah dapat membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang bertugas untuk mengoordinasikan kebijakan nasional dalam perencanaan, perumusan, pelaksanaan, pengendalian, sinkronisasi serta evaluasi industri pertahanan dan berkedudukan di ibukota Jakarta.
Minim dari pemberitaan media massa nasional langkah - langkah yang di tempuh pemerintah dibawah kepemimpinan SBY telah membuahkan hasil dengan semakin meningkatnya kemampuan angkatan perang Indonesia yang setiap tahun semakin berkembang dan menuju kearah kemandirian.
Agar tidak memicu "race arm" di kawasan, pemerintah berupaya meyakinkan dunia Internasional bahwa Indonesia membeli berbagai macam jenis alutsista adalah untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia yang tergolong sangat luas dan tidak sebanding dengan kekuatan yang ada saat ini sehingga Indonesia perlu meningkatkan serta memodernisasi alutsista untuk mengejar ketertinggalannya dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Berikut adalah daftar rencana pengadaan alutsista TNI termasuk yang akan di remajakan kembali guna menunjang MEF seperti yang di canangkan oleh pemerintah :
Tahap pertama modernisasi Alutsista dengan anggaran Rp 150 triliun:
1. Pembelian 16 pesawat COIN EMB-314 Super Tucano dari Embraer, Brasil,
1. Pembelian 16 pesawat COIN EMB-314 Super Tucano dari Embraer, Brasil,
2. Pembelian 54 tank amphibi BMP-3F (17 unit telah dioperasikan Korps Marinir) dari Rusia,
3. Hibah dan upgrade 24 F-16 Block 25 dari Amerika Serikat,
4. Pembelian 5 helikopter serang Mi-35 dari Rusia,
5. Pembelian 12 helikopter angkut Mi-17 dari Rusia,
6. Pembelian 16 pesawat latih/serang ringan T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan,
7. Pembelian 6 pesawat tempur Su-30MK2 dari Rusia,
8. Pembelian 1 skuadron pesawat nirawak kandidat Searcher II dari Israel,
9. Pembelian 3 kapal selam kelas U-209 dengan sistem persenjataan kelas U-214 dari DSME Korea Selatan dan PT. PAL,
10. Pembelian 9 pesawat angkut CN-295 dari Airbus Military dan PT DI,
11. Pembelian 3 pesawat intai maritim CN-235MPA dari PT DI,
12. Pembelian helikopter anti-kapal selam kandidat Sea Sprite yang bekas tolakan Australia,
13. Retrofit 65 tank ringan AMX-13,
14. Pembelian 100 unit panser Anoa,
15. Up-grade beberapa unit pesawat angkut C-130 Hercules,
16. Pembelian 103 unit Main Battle Tank Leopard berbagai varian.
17. Pembelian 4 korvet Sigma dari Belanda,
18. Pembelian 4 LPD Kelas Makassar dari Korea Selatan dan PT PAL,
19. Pembelian Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 kelas Clurit dari PT Palindo Marine,
20. Pembelian Kapal Trimaran dari PT Lundin,
21. Alih teknologi rudal C-705 dari China,
22. Pembelian rudal-rudal untuk pesawat tempur Sukhoi,
23. Pembelian rudal-rudal untuk pesawat tempur F-16,
24. Pembelian MLRS, dipilih ASTROS dari AVIBRAS, Brasil,
25. Pembelian 8 helikopter serang Apache dari Amerika Serikat.
Tahap kedua modernisasi Alutsista:
1. Pergantian pesawat tempur F-5 E/F kandidat Su-35BM dari Rusia, Rafale dari Perancis atau Griffin dari Swedia,
2. Proyek Perusak Kawal Rudal (PKR),
3. Rudal Permukaan-ke-Permukaan,
4. Pesawat peringatan dini,
5. Pesawat anti-kapal selam dengan kandidat CN-295 ASW.
Tahap ketiga modernisasi Alutsista:
1. Pergantian pesawat tempur F-16 dengan KFX/IFX,
2. Pergantian pesawat tempur Su-27/30 dengan kandidat Sukhoi PAKFA.
3. Hibah dan upgrade 24 F-16 Block 25 dari Amerika Serikat,
4. Pembelian 5 helikopter serang Mi-35 dari Rusia,
5. Pembelian 12 helikopter angkut Mi-17 dari Rusia,
6. Pembelian 16 pesawat latih/serang ringan T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan,
7. Pembelian 6 pesawat tempur Su-30MK2 dari Rusia,
8. Pembelian 1 skuadron pesawat nirawak kandidat Searcher II dari Israel,
9. Pembelian 3 kapal selam kelas U-209 dengan sistem persenjataan kelas U-214 dari DSME Korea Selatan dan PT. PAL,
10. Pembelian 9 pesawat angkut CN-295 dari Airbus Military dan PT DI,
11. Pembelian 3 pesawat intai maritim CN-235MPA dari PT DI,
12. Pembelian helikopter anti-kapal selam kandidat Sea Sprite yang bekas tolakan Australia,
13. Retrofit 65 tank ringan AMX-13,
14. Pembelian 100 unit panser Anoa,
15. Up-grade beberapa unit pesawat angkut C-130 Hercules,
16. Pembelian 103 unit Main Battle Tank Leopard berbagai varian.
17. Pembelian 4 korvet Sigma dari Belanda,
18. Pembelian 4 LPD Kelas Makassar dari Korea Selatan dan PT PAL,
19. Pembelian Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 kelas Clurit dari PT Palindo Marine,
20. Pembelian Kapal Trimaran dari PT Lundin,
21. Alih teknologi rudal C-705 dari China,
22. Pembelian rudal-rudal untuk pesawat tempur Sukhoi,
23. Pembelian rudal-rudal untuk pesawat tempur F-16,
24. Pembelian MLRS, dipilih ASTROS dari AVIBRAS, Brasil,
25. Pembelian 8 helikopter serang Apache dari Amerika Serikat.
Tahap kedua modernisasi Alutsista:
1. Pergantian pesawat tempur F-5 E/F kandidat Su-35BM dari Rusia, Rafale dari Perancis atau Griffin dari Swedia,
2. Proyek Perusak Kawal Rudal (PKR),
3. Rudal Permukaan-ke-Permukaan,
4. Pesawat peringatan dini,
5. Pesawat anti-kapal selam dengan kandidat CN-295 ASW.
Tahap ketiga modernisasi Alutsista:
1. Pergantian pesawat tempur F-16 dengan KFX/IFX,
2. Pergantian pesawat tempur Su-27/30 dengan kandidat Sukhoi PAKFA.
Sumber : Antara dan Wira
Rasa Percaya Diri Bangsa Indonesia Meningkat Seiring Dengan Meningkatnya Kekuatan TNI
Tentu kita masih ingat betapa sakitnya kita ketika Malaysia dengan arogansinya mengganggu serta berhasil merebut pulau Sipadan dan Ligitan dari tangan Indonesia di tahun 2002. Sampai kini peristiwa itu belum tentu dilupakan. Tidak berakhir di situ saja, tahun 2005 Malaysia kembali berulah dengan mencoba memasuki teritori Indonesia berkali - kali di selat ambalat dengan harapan kapal - kapal perang TNI AL terpancing emosinya dan menembak kapal perang Malaysia. Dengan begitu Malaysia dapat membawa sengketa ambalat ke Mahkamah Internasional yang notabene didalamnya terdapat banyak hakim yang lebih pro ke Malaysia.
Indonesia yang lemah saat itu tidak dapat berbuat banyak dan lebih memilih mengusir serta standby di perbatasan daripada melakukan aksi balasan ke pihak Malaysia. Moril prajurit TNI tampak "down" dan dilematis mengingat rakyat mempercayakan kedaulatan tanah airnya kepada mereka.
Tapi sekarang ketika pemerintah mengambil keputusan untuk meningkatkan dan memodernisasi seluruh perlengkapan per`ng TNI melalui program MEF yang di setujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awal tahun 2008, semua prajurit TNI seperti mendapat suntikan moril yang kuat. Selain itu Malaysia yang awalnya merasa di atas awanpun perlahan - lahan nyungsep setelah mengintip perbelanjaan senjata yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia untuk memperkuat TNI. Hal yang tidak mustahil bila akhirnya saat ini meningkatnya kekuatan TNI akan di ikuti meningkatnya rasa bangga dan percaya diri bangsa indonesia di kancah Internasional dan tentunya ini adalah nilai positif yang harus di pertahankan oleh pemerintah agar kebanggaan tersebut tidak terasa semu atau asal lewat.
Oleh : Y. Aris Setiawan
Thanks for reading & sharing NIRMILITER
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.